Kamis, 07 Maret 2013

Urban Fest 2012: Save The Urban Youth trough Communities


Pernah ngerasa punya hobi dan passion yang “beda” atau “nyeleneh” tapi bingung mengekspresikannya? Eit, jangan sedih dulu! Sebenernya yang perlu dilakukan adalah nemuin temen-temen yang “nyelenehnya” sama, kumpul, terus bentuk komunitas bareng. Itu lah yang dilakukan sama temen-temen yang tergabung di berbagai komunitas yang kemaren buka booth di gelaran acara Urban Fest 2012.

Yep! Gelaran acara tahunan yang udah memasuki tahun ke-6 ini diadakan tanggal 24-25 November 2012 di selasar Dunia Fantasi, Ancol. Kali ini, tema yang diusung adalah Save The Urban Youth. Penampilan sekitar 50 band indie, di antaranya Burger Kills, Efek Rumah Kaca, Killing Me Inside, Payung Teduh, dan The Adams meramaikan Urban Fest 2012. Selain band-band indie dari Indonesia, ternyata ada juga band Cupid Falls yang asalnya dari Australia.

Eits, tapi inti dari acara ini sebenernya ada di sekitar 60-an komunitas yang “open house” dengan stand-nya masing-masing. Mereka lah anak muda Jakarta yang akhirnya berhasil nemuin temen-temen dengan ide “gila” masing-masing dan akhirnya ngebentuk komunitas. Mulai dari komunitas fotografi, komunitas freestyler, sampe komunitas yang berbau mistik!

Komunitas Fotografi
Salah satu komunitas fotografi yang ada di Urban Fest 2012 adalah komunitas I Light This  yang menekuni bidang fotografi cahaya. Pengunjung boleh foto di booth mereka dan ngedapetin hasilnya hanya dengan membayar Rp10.000 aja. Murah banget, loh, untuk ngedapetin foto yang enggak semua orang bisa bikin. Selain komunitas I Light This, ada juga komunitas fotografi lain yang enggak kalah seru yaitu Zepret Photography Club. Pengunjung boleh berfoto di studio mini yang udah disediain di booth dan mendapatkan hasil fotonya dengan membayar Rp15.000.

Komunitas Long Board
Olah raga ini sekilas mirip banget sama skate board, tapi ternyata bukan. Masih make papan sebagai medianya, olah raga ini disebut dengan long board. Sesuai namanya, long board menggunakan sebuah papan panjang dengan jalan menurun sebagai medannya. Komunitas ini melakukan latihan rutin tiga kali seminggu di area Gelora Bung Karno. Sekilas long board tampak menyeramkan karena biasa dilakukan di jalan menurun yang bisa ditemukan di dataran pegunungan seperti Lembang atau Puncak. Tapi ternyata, banyak juga loh cewek yang gabung di komunitas ini dan menekuni long board sebagai olah raga mereka. Di booth, kita bisa liat aksi cewek-cewek saat ber-long board ria melalui video yang ditampilkan. Mereka keren!

Komunitas Seni
Untuk komunitas yang berbau-bau seni, kita bisa nemuin komunitas Desa Rupa yang karya-karyanya dibuat dari barang bekas. Fakultas Seni Rupa dan Desain dari Universitas Tarumanegara juga ikutan buka booth di Urban Fest 2012. Mereka adalah anak muda yang bisa buktiin kalau karya bisa dihasilkan dari apa aja, bahkan dari benda-benda yang dianggap sampah sama orang lain. Komunitas seni ini menghasilkan karya nyata, bukan cuma ngomong. Hehehe.

Komunitas “Unik”
Di satu line, ada rentetan komunitas yang lumayan unik. Ada komunitas tato yang menyediakan jasa tato temporary dan tato permanen di boothnya. Setelah itu disusul dengan komunitas pen spinning yang isinya cowok-cowok lucu belia, lalu dilanjutkan dengan komunitas Magic Slourish Hypnosis, Indonesian Zombie Community, dan komunitas pecinta horror Jakarta Jakk Community. Yang unik dan bikin merinding di area ini adalah Indonesian Zombie Community yang jualan coklat dengan bentuk jari dan mata yang berdarah-darah. Hiiiiiiiii...

Yang enggak kalah serem, komunitas pecinta horror Jakarta Jakk Community punya booth yang dijaga sama serangkaian “makhluk halus”. Ngerinya booth ini dilengkapi dengan bau kemenyan yang cukup tajam yang pasti kecium sama siapa pun yang lewat. Para penjaga booth pun bener-bener mendalami perannya sebagai makhluk halus dengan enggak senyum sama sekali walaupun ditanya sama pengunjung. Walaupun begitu, mereka akan tetep mau kalo diminta foto bareng. Hehehe.

Komunitas Buku, Musik, dan Gadget
Setelah cukup horror ngelewatin komunitas-komunitas tadi, pengunjung bisa melihat booth komunitas mainan, komunitas buku, komunitas pecinta Oasis, komunitas iPhonesia, komunitas Gambar Harian, komunitas Indo Jump Stitts, komunitas Bike to Work, dan komunitas Indo Beat Box. Semuanya seru!

Komunitas Parkour Indonesia
Booth yang paling ujung setelah rangkaian booth tadi adalah booth parkour! Untuk yang belum tau, parkour ada seni bergerak dari titik A ke titik B seefektif dan seefisien mungkin. Serunya komunitas ini adalah mereka bawa rangkaian obstacle yang gedenya segambreng sampe-sampe disebut sama penyelenggara sebagai parkour spot. Komunitas parkour terbentuk dari tahun 2007 dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di Urban Fest kemaren, enggak Cuma praktisi parkour dari Jakarta aja yang dateng, tapi juga dari Bandung, Bekasi, Tangerang, bahkan Jogja!

Keseruan dua hari Urban Fest enggak kalah walaupun hujan mengguyur di hari pertama. Semuanya seru, mulai dari stand komunitas, performance, sampai makanan minuman yang tersedia. Mudah-mudahan Urban Fest tahun depan bisa lebih seru lagi J

Nah kan, ide-ide gila anak-anak muda urban di Jakarta emang perlu diselamatkan! So, don’t be afraid to have a “different”´passion. Find friends, make a community, and live your passion to the fullest!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar